Mantan pemain Persib Bandung, Mustika
Hadi, menilai ada tiga hal yang selalu menjadi kegagalan tim Persib
setiap tahunnya. Meski tidak terlibat langsung di kepengurusan tim
Persib senior, namun Mustika turut melakukan evaluasi atas kegagalan
Persib.
Hal itu dikemukakan Mustika yang ditemui di Stadion Siliwangi, belum lama ini.
“Saya langsung saja evaluasi. Kegagalan
Persib setiap tahun itu ada tiga hal. Satu, seringnya pertukaran
pelatih-pelatih. Dua, lemahnya analisis dan evaluasi seorang pelatih di
sana. Dan ketiga, tidak menjadikan pemain muda itu sebagai rangkaian
strategi,” papar Mustika.
Mengenai poin pertama, sudah 3 musim
terakhir ini Persib melakukan sampai 5 pergantian pelatih. Yakni Daniel
Darko Janacovic, Jovo Cuckovic, Daniel Roekito, Drago Mamic dan Robby
Darwis. Hal itu dinilai Mustika tidak efektif.
Di poin kedua, pelatih Persib U21 ini
menyatakan Persib sering kali lemah di partai tandang. Padahal
menurutnya perbedaan laga kandang dan tandang hanya terletak pada lokasi
dan suasana pertandingan. Sedangkan lawan yang dihadapi tetap sama.
“Kalau analisis kuat, evaluasi yang kuat
dengan lawan yang sama, tidak akan terjadi kekalahan. Saya pikir
seperti itu. Hanya membedakan penonton dengan lapangan. Tapi lawan
sama,” terang Mustika.
Dan terakhir mengenai keterlibatan
pemain muda, bagi Mustika keberadaan pemain muda di dalam tim itu harus
dioptimalkan. Pemain muda sangat berguna terutama di laga tandang.
Buktinya, saat Persib melawan Persiram di Raja Ampat, 7 pemain muda yang
diturunkan saat itu bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya dan berhasil
memenangi pertandingan.
“Bagaimana seorang pelatih menilai dua
kali tandang, dimana pemain muda, pemain senior ditempatkan, mana draw,
mana menang. Pemain muda itu sangat berarti. Kemarin aja diberi
kesempatan main di Raja Ampat bisa menang. Itu satu jawaban sebetulnya
bagi seorang pelatih, untuk menganalisis lebih lanjut soal pemain muda,”
pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar